"Bangunan dirancang arsitek profesional, utamakan tingkat keamanan dan kenyamanan keselamatan," kata juru bicara SD Kanisius Demangan Baru, A Lesto Prabhancana Kusumo saat ditemui wartawan di SD Kanisius Demangan Baru, Selasa (13/11/2018).
Bangunan milik Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta itu baru dibangun 2 tahun lalu. Bangunan terdiri 3 lantai setinggi sekitar 10 meter yang difungsikan untuk sekolah TK di bangunan bagian depan lantai dasar, dan SD di bagian tengah dan belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, jendela yang menjadi lokasi korban jatuh tidak terpasang teralis besi. Berbeda dengan beberapa jendela di lantai dasar.
"Sebetulnya di lantai 3 bukan untuk kegiatan KBM, tapi hanya dipakai untuk kegiatan ekskul (ekstra kurikuler) dan rapat. Saat kejadian penyintas selesai ekskul melukis," jelasnya.
"Ini jadi pembelajaran, evaluasi semuanya, menjadi suatu langkah antisipasi agar ke depan tidak terulang. Teralis dipersiapkan, tapi dievaluasi agar aman nyaman dan friendly bagi siswa. Kita juga menjaga agar siswa tidak merasa seperti di dalam penjara kalau semua jendela dipasangi teralis," imbuh Lesto.
Peristiwanya sendiri terjadi pada Senin (12/11) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Bocah tersebut jatuh dari lantai 3 dan langsung diberi pertolongan. Saat itu penyintas baru selesai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler melukis di sebuah ruang di lantai 3.
Sesaat setelah jatuh, anak tersebut masih sadar namun mengeluhkan sakit di bagian bahu kiri, punggung, panggul dan paha kiri. Setelah orang tuanya datang, penyintas langsung dibawa ke rumah sakit. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini