.webp)
"Beliau-beliau (purnawirawan) kan sedang sipil, beliau mau menyalurkan aspirasi politik nya itu haknya beliau. Tapi yang kita imbau tetap disalurkan sesuai dengan aspirasi politik yang benar yang membuat situasi kondusif," ujar Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono usai memimpin Upacara Wisuda Purnawira 136 Perwira Tinggi TNI AD di Gedung Lilly Rochli Akademi Militer, Minggu (11/11/2018).
Mulyono mengatakan, anggota TNI yang sudah purna, berarti kembali ke masyarakat. Mereka juga memiliki hak untuk memiih profesi untuk ditekuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya artinya mereka kan sudah purnawirawan artinya mereka kembali kepada masy. Sekarang profesinya beliau apa ya itu terserah mereka bidang apa yang beliau tekuni itu terserah. Yang pasti, profesi apapun tetap menjaga nilai-nilai," imbuhnya.
Akademi Militer sendiri, kata Mulyono, memiliki program kegiatan pemberian penghargaan kepada para purnawirwan sebagai wujud penghormatan.
"Ya kita setiap hampir setahun dua tahun, melaksanakan kegiatan ini. Kita memberikan penghargaan dan penghormatan kepada beliau-beliau yang sudah mengabdi begitu lama kepada angkatan darat (AD). AD bisa seperti ini tidak lain karena jasa pengabdian dari beliau semua maka sebagai generasi penerus wajib menghargai itu semua," ungkap Mulyono.
Untuk diketahui, para purnawirawan yang diwisuda antara lain satu orang Jenderal berbintang empat yaitu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI), 10 Letjen TNI, 48 Mayjen TNI dan 77 Brigjen TNI, di antara peserta wisuda terdapat 4 wisudawati (Kowad) berpangkat Brigjen TNI.
Rangkaian kegiatan Wisuda Purnawira Pati TNI AD berlangsung mulai tanggal 9 sampai dengan 11 November 2018, diawali dengan tradisi penyambutan di pintu gerbang Akmil, tradisi Puncak Tidar, malam temu kangen dan sebagai puncaknya Upacara Wisuda Purnawira Pati TNI AD.
Wisuda purnawira tahun ini berlangsung berbeda karena bersamaan dengan momentum peringatan Hari Ulang Tahun Akmil ke 61. (sip/sip)
