"Tetap akan kita keluarkan (Dana tak terduga untuk operasional tanggap darurat kekeringan)," kata Bupati Gunungkidul, Badingah saat ditemui di Kantor Pemkab Gunungkidul, Selasa (6/11/2018).
Disinggung mengenai kapan dana tak terduga itu akan dikucurkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Badingah belum bisa memastikannya, namun dana itu akan dikucurkan secepatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badingah menjelaskan saat ini intensitas hujan di Gunungkidul belum maksimal. Terlebih, hujan yang turun baru mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Gunungkidul saja.
"Hari ini (Selasa 6/11/2018) memang turun hujan, tapi belum bisa dimanfaatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
"Karena itu dananya tetap akan dikeluarkan, kan kasihan masyarakat nanti kalau kebutuhan (Air) belum bisa terpenuhi," imbuhnya.
Sementara itu secara terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan belum dikucurkannya dana operasional untuk droping air membuat BPBD terpaksa mengandalkan pihak ketiga. Hal itu dilakukan agar droping air terus berjalan.
"Memang belum (Dikucurkan dana operasional dari Pemkab), tapi droping tetap dilakukan, dan nggak berhenti," katanya.
Meski dropping air terus dilakukan ungkap Edy, pihaknya tetap terkendala dana operasional untuk membeli bahan bakar solar. Karena itu, sembari menunggu dana tersebut dikucurkan, pihaknya mengandalkan pihak ketiga sebagai penyedia BBM.
"Kendalanya pada BBM, tapi karena harus tetap droping, ya kita andalkan pihak ketiga. Jadi kita ambil dulu (BBM di pihak ketiga) sebulan dan bayarnya nanti kalau sudah turun (dana tak terduga untuk operasional kekeringan)," ucapnya.
"Yang penting terus jalan saja, karena kan masyarakat juga masih butuh itu (Bantuan air bersih)," katanya. (bgs/bgs)