.webp)
Itu adalah Nicko Yogha Marenta Utama warga Desa Sitiluhur Kecamtan Gembong, Pati yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan laut Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Suasana duka pun menyelimuti rumah itu. Tetangga, kerabat dan para pelayat datang silih berganti untuk mengucapkan tanda berbela sungkawa dan duka cita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi Susanto, saudara sepupu Nicko menyebutkan, ayah dan ibu kandung Nicko telah berangkat ke Jakarta untuk melakukan tes DNA. Sedangkan keluarga lainnya bersiap menggelar pengajian di rumah duka.
"Sekitar jam 10 saya lihat TV kemarin muncul nama Nicko dalam manifest pesawat itu. Kemudian saya konfirmasikan ke bapaknya ternyata benar. Sudah ke Jakarta, Bapak ibunya dan ibu saya, sama satu orang driver, jadi 4 orang," terang Dwi, kepada wartawan.
"Kami juga masih pantau via media, lewat tv. Soalnya keluarga kan juga dapat info dari Basarnas, Tadi malem sudah diambil sampel dari orang tuanya untuk tes DNA di rumah sakit disana," lanjutnya.
Dwi mengakui, pihak keluarga telah menyiapkan segala keperluan pemakaman Nicko. Termasuk pengajian untuk mendoakan Nicko, rencananya kali pertama akan digelar nanti malam di rumah duka.
"Doa bersama sementara di Musala, nanti malam kita pusatkan disini. Semoga diberi keajaiban dari tuhan, ditemukan dalam keadaan sehat, aman. Semoga juga keluarga diberi ketabahan. Orangnya dermawan, baik sama anak kecil, sama saudara baik, tidak pokoknya tidak neko-neko dan membeda-bedakan gitu," pungkasnya.
Nicko Yogha Marenta Utama, warga Pati yang bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Terpadu (KPPT) Pangkal Pinang. Meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih berusia empat dan satu tahun.
Selain Nicko, korban asal Pati lainnya adalah Pangky Pradana Sukandar warga Pati di Kelurahan Kalidoro Jalan Merbabu Nomor 220, Kecamatan Kota Pati.
Simak Juga 'Sampai Kapan Basarnas Cs Bekerja Cari Korban Lion Air Jatuh?':
(bgs/bgs)
