"Laus (lahan) yang terbakar ya kira-kira 400-an hektar," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Edy Sutiyarto, kepada detikcom melalui pesan singkat Senin (29/10/2018).
Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu di bulan Oktober 2018 ini terjadi dua kali. Yaitu di wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) 2 Resor Selo BTNGMb, masuk Dukuh Gunungan, Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Boyolali, pada Jumat (12/10/2018). Kebakaran bisa langsung dipadamkan dan menghanguskan sekitar 15 hektare lahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya pemadaman dilakukan oleh ratusan petugas dan relawan serta masyarakat. Namun sulitnya medan dan angin yang bertiup cukup kencang membuat upaya pemadaman secara manual sulit dilakukan. Kebakaran pun terus meluas.
Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh petugas, bersama relawan dan masyarakat. Pemadaman juga dilakukan melalui udara dengan menggunakan helikopter atau water boombing bantuan BNPB. Kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan.
Menurut Edy, jenis tumbuhan yang terbakar bermacam-macam. Dari semak belukar hingga tanaman keras.
"Jenis tumbuhan yang terbakar bermacam-macam, dari semak belukar sampai semai dan pohon-pohon besar dari banyak jenis/spesies, seperti puspa bintami, tesek, acacia dan lain-lain," jelasnya.
Simak Juga 'Hutan di Gunung Merbabu Terbakar, Api Dekati Puncak':
(sip/sip)











































