Ratusan massa mulai memadati Masjid Taqwa Suronatan sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka membawa dan membentangkan bendera bertuliskan kalimat tauhid atau yang dikenal dengan al-liwa dan ar-rayah di sekitar masjid.
Adapun aksi ini merupakan respon atas insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat. Mereka menilai tindakan oknum Banser tersebut melukai umat Islam di manapun berada.
![]() |
Presidium FUI, Syukri Fadholi, menjelaskan, dengan adanya insiden ini pihaknya melayangkan sejumlah tuntutan. Salah satunya ormas yang menaungi oknum tersebut harus meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, kami meminta kepada pihak yang telah melakukan tindakan tersebut (pembakaran bendera) untuk mengakui kesalahannya dan memohon maaf secara terbuka kepada seluruh umat muslim di dunia," lanjutnya.
![]() |
Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong kepada para penegak hukum untuk menindak tegas insiden tersebut. Tentunya aparat harus bersikap adil dalam rangka menjaga stabilitas, ketertiban, keamanan, dan ketentraman NKRI.
"Kami juga mengajak kepada seluruh elemen umat Islam di DIY dan sekitarnya agar menjaga ukhuwah Islamiyah maupun wathaniyah dengan cara meningkatkan intensitas konsolidasi, silaturahmi," ucapnya.
"Lalu kami mengimbau kepada pimpinan ormas, ulama, kiai, ustadz, dan tokoh masyarakat untuk membantu menjaga situasi agar tetap kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua pihak," pungkas dia.
Saksikan juga video 'GP Ansor Bandingkan Bendera HTI dengan ISIS':
(mbr/mbr)