Pantauan di lokasi, Senin (22/10/2018), ratusan orang santri datang ke kompleks makam sejak pagi hari. Mereka duduk lesehan di sekitar makam dengan membawa Alquran. Tak lama kemudian, pengurus MI Qudsiyyah memulai kegiatan doa.
Santri hanyut dalam doa tersebut. Mereka khusyuk berdoa meski terik panas menerpa. Dengan pakaian khas santri Kudus, yaitu baju koko putih, sarung batik dan kain ikat kepala, mereka mendoakan sang kiai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mengenalkan mereka bahwa KHR Asnawi adalah pendiri Qudsiyyah dan juga pendiri NU di Kudus," kata Imron di komplek makam Sunan Kudus.
Selain juga, pihak guru mengajak murid dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN). Hari ini, santri telah melakukan kegiatan khataman Alquran, berdoa dan berziarah ke makam pendiri.
![]() |
"KH Asnawi merupakan masayikh atau pendiri madrasah," ujarnya.
Sebelumnya rangkaian acara adalah berkemah di lapangan Qudsiyyah dengan jumlah santri sekitar 300 santri. Termasuk juga santri yang ikut kegiatan santunan anak yatim.
Salah satu santri Muhamad Ismu Nadhir mengaku senang karena bisa mendoakan langsung ke makam KH Asnawi.
"Senang bisa diajak ziarah ke makam Mbah Asnawi," kata siswa kelas 6 MI Qudsiyyah ini.
KHR Asnawi adalah ulama besar asal Kudus yang sangat disegani karena kedalaman pengetahuannya dalam hal ilmu Alquran. Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, sering menyebut bahwa KHR Asnawi adalah salah satu gurunya dalam hal ilmu agama.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini