"Ancaman DO sama sekali tidak ada," kata Iva, ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (12/10/2018).
Iva menjelaskan reaksi dari UGM hanya mencabut izin pemakaian auditorium Fakultas Peternakan sebagai lokasi seminar. "Karena ternyata bukan acara BEM, tak ada kaitannya dengan civitas, ya itu izin penggunaan ruangan dicabut, bukan dibubarkan lho," jelasnya.
Iva juga menepis ada kekhawatiran dari pihak kampus jika seminar tetap digelar bisa menimbulkan chaos.
"Sekarang gini, kami kan tidak tahu panitianya siapa, kalau dari kampus pembatalan izin, bukan pembatalan kegiatan, dikarenakan penyelenggara bukan civitas akademika Fakultas Peternakan. Sementara di Fakultas Peternakan ada aturan penggunaan sarana dan prasarana, lebih kepada persoalan administrasi, yang akan menggunakan bukan mahasiswa, bukan BEM, bukan civitas," ujarnya.
![]() |
Sebelumnya, ketua panitia seminar, Jibril Abdul Aziz mengaku mendapat ancaman DO ketika dia mendatangi pihak Fakultas Peternakan untuk minta penjelasan kenapa izin pemakaian auditorium mendadak dicabut.
"Dari prodi bilang, intinya kalau saya tetap ngotot mengadakan acara ini atau sejenisnya di lain kesempatan, 'kamu bisa kena DO lho'," kata Jibril, ketika ditemui detikcom, Jumat (12/10) sore.
Jibril yang merupakan mahasiswa Fakultas Peternakan UGM angkatan 2014 itu mengaku tidak mengetahui persis apa alasan ancaman yang dilontarkan kepadanya itu.
"Tadi pas ke prodi, ada (ancaman) itu, saat itu ya sudah, taat pada keputusan pihak akademik. Saya tak mau ambil langkah yang nanti justru bikin ruwet kampus kami," ujarnya. (sip/sip)