Rommy, sapaan Ketum PPP, menilai jumlah kader PPP Khittah Nasional sangat sedikit. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Bagi kami, mereka hanya orang yang sedikit melakukan pernyataan-pernyataan yang tidak memiliki dampak politik sama sekali," kata Rommy usai memberikan pembekalan kepada caleg PPP di Solo, Rabu (10/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy juga menyebut kader PPP Khittah tersebut merupakan para caleg yang kalah di Pileg 2014. Mereka juga merupakan pendukung PPP kubu Djan Faridz.
"PPP khittah itu adalah kumpulan caleg gagal yang pada tahun 2014 kemarin tidak melaju ke Senayan. Mereka dulu adalah pendukung Djan Faridz yang jelas sudah tidak ada lagi di PPP," ujar dia.
Dia menilai wajar jika masih ada kader yang kembali mendukung Prabowo seperti pada Pilpres 2014. Pihaknya mengaku tidak bisa memaksakan kehendak setiap orang.
"Wajar saja, karena di dunia pun ada malam ada siang, ada laki-laki ada perempuan, tidak bisa kita memaksa orang memilih Pak Jokowi atau Prabowo. Yang bisa kita lakukan adalah menjelaskan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah politikus yang tergabung dalam PPP Khittah Nasional di DIY menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Sikap tersebut bertentangan dengan sikap resmi DPP PPP yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"PPP DIY yang kemudian dengan label khittah sebagai gerakan moral itu kemudian menolak kepada DPP mendukung Jokowi ini," kata Wakil Ketua PPP Khittah, Syukri Fadholi, kepada detikcom, Selasa (9/10). (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini