"Saya cek dulu ya. Kasih saya waktu satu minggu. Nanti tanyakan lagi ke saya," kata Tamzil kepada wartawan saat mengunjungi Gudang Bulog di Desa/Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Selasa (9/10/2018).
Saat ini, dia mengaku belum mengetahui secara detail tentang meninggalnya mahasiswa bernama Kukuh Muhammad Isa Mahendra (18) itu. Namun dia berharap tidak ada kejadian yang sama terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tamzil, idealnya kegiatan repling mahasiswa harus ada pendamping dari ahlinya.
"Idealnya ada pendamping (di kegiatan repling)," sambung Tamzil.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kukuh yang merupakan mahasiswa semester 1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UMK meningga dunia usai Pradiksar Menwa, Jumat (5/10). Korban merupakan warga RT 3/RW II Desa Plangitan, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.
Kini polisi telah turun tangan menyelidiki kematian Kukuh. Dua orang sudah diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah Ketua dan seorang anggota Menwa UMK.
"Ada dua orang saksi telah dipanggil. Mereka adalah ketua Menwa, dan anggota Menwa," Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agus Supriadi Siswanto saat dihubungi wartawan, Selasa (9/10/2018).
Agus mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kukuh. Namun pemeriksaan tetap dilanjutkan.
"Temasuk apakah ada faktor kelalaian? Kami belum bisa menyampaikan itu. Ini masih pemeriksaan," ujar dia.
Pihaknya juga akan mengecek keterangan lagi dari rektorat dan Menwa UMK.
"Nanti rencana akan dicek lagi ke rektorat dan Menwa. Kegiatan ada cek fisiknya atau belum," beber Agus. (sip/sip)











































