Koordinator Gerah, Anter Asmorotejo, menjelaskan belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya. Hoax Ratna ini rupanya disebarluskan oleh sejumlah tokoh.
"Salah satunya dari tokoh yang dianggap reformis dari Yogyakarta," kata Anter lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam aksi tersebut, selain tokoh Sengkuni juga ikut dilarung 4 tokoh wayang lainnya yaitu Dasamuka (lambang keserakahan), Dursasana (lambang tokoh suka pertengkaran) serta sarpakenaka dan citraksi yang menyimbolkan keburukan dan pengecut.
Kelima wayang tersebut kemudian dilarung ke laut dengan harapan agar sifat jahat dan para penyebar hoax hilang dari bumi Nusantara. Mereka berharap para elit politik bisa mengedepankan nilai-nilai budaya dalam setiap perilakunya.
"Sengkuni itu tidak boleh hadir di Indonesia. Ke depan ada tahun politik. Pemilu butuh suasana yang demokratis, ritual ini menghilangkan watak licik, culas, mereka yang suka bohong, jahat, tak boleh eksis di negeri ini," tutupnya. (mbr/mbr)