Terikat Kontrak, 19 Pekerja Asal Batang Masih Tertahan di Sulteng

Terikat Kontrak, 19 Pekerja Asal Batang Masih Tertahan di Sulteng

Robby Bernardi - detikNews
Minggu, 07 Okt 2018 11:45 WIB
Wihaji ssat menyambut 13 korban selamat tsunami di Sulteng (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Batang - Sebanyak 34 pekerja bangunan asal Kabupateng Batang, Jateng, menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Baru 13 orang yang pulang ke Batang, 1 orang hilang, 1 orang meninggal, 19 orang lainnya tertahan karena terikat kontrak kerja.

34 warga batang tersebut merupakan pekerja bangunan yang berangkat secara berkelompok. Dari jumlah itu, satu orang ditemukan meninggal dan satu orang belum ditemukan. Hari ini 13 pekerja itu tiba di kampung halamannya di Batang, sedangkan korban selamat lainnya belum pulang karena terikat kontrak pekerjaan.

"34 orang bekerja sebagai buruh bangunan, yang tersebar di Sigi, Palu dan Donggala. Yang selamat lainnya belum mau pulang karena berangkatnya dibiayai oleh mandor bangunannya dan belum diperbolehkan pulang," ujar bupati Batang, Wihaji, saat menyambut kedatangan 13 warganya di rumah dinas bupati Batang, Minggu (7/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kita tetap akan koordinasi terus, seandainya ingin pulang kita fasilitasi. Yang berhasil kita pulangkan diarahkan oleh kepala desanya untuk diantar sampai ke rumahnya masing - masing. Dalam suasana bencana mereka pulang tidak membawa uang, karena belum bayaran," lanjut Wihaji.

Pemulangan 13 orang itu menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menuju Lanud Sultan Hasanudin Makasar dan dilanjutkan penerbangan ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan darat difasikitasi Pemkab Batang.

Adapun 13 orang adalah Riyanto, Teguh Santoso, Mahyun, Fahrozi, Giyono, Nasoha, Saiful Mukminin, Miskam, Sujud (asal Desa Sukomanglu, Reban), Wasto (asal Gumelem, Pecalungan), Nurhadi (asal Gerjo, Reban), Kasmudi (asal Tombokboyo, Reban), Sopi'i (asal Padomasan, Reban).


Sedangkan untuk penanganan trauma pascabencana terhadap 13 orang tersebut, Wihaji memastikan akan dipantau dan didampingi dari tenaga medis di Puskesmas daerah asal mereka masing-masing.

Lebih lanjut dijelaskan Wihaji, satu orang warga Batang korban tewas pada bencana alam di Sulteng adalah Aji Riwanto (27), warga asal Kabupaten Kebumen yang telah berdomisili di Batang bersama istrinya.

"Jenazah korban sesampai di Jakarta langsung dikirim ke Kebumen. Sedangkan satu warga Batang yang hilang yakni Mudi (55) warga Desa Sukomangli," kata Bupati Wihaji.




Simak video 'Aktivitas Jual-Beli di Kota Palu Berangsur Pulih, Tapi...'

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads