27 Warga Batang Hilang di Sulteng

Batang - Sekitar 27 warga Desa Sukomangli, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang yang hilang kontak pasca gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka berada dui Sulteng bekerja sebagai buruh bangunan di Sulteng.

Hingga kini, mereka belum bisa dikontak atau dihubungi. Nasibnya pun juga belum diketahui.

Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji saat Upacara HUT TNI ke 73 di Lapangan Bola Ponpes Tazakka, Bandar, Jumat (5/10).

"Ada warga Batang yang ikut menjadi korban di Palu dan Donggala," kata Wihaji.

Baca juga: Dapur Umum Ini untuk Bantu Mahasiswa Asal Sulteng di Salatiga

Sebagai langkah awal, Wihaji langsung memerintahkan Kepala BPBD dan Dinas Tenaga Kerja Batang untuk mencari informasi dan keberadaan warga Batang yang menjadi korban bencana, apakah selamat atau meninggal dunia.

"Saya perintahkan secepatnya untuk mencari informasi warga kita, yang menjadi korban," kata Wihaji.

Menurutnya pemkab akan melakukan upaya maksimal untuk mengetahui keberadaan 27 orang warga Batang yang belum diketahui nasibnya di lokasi Sulteng.

"Masih kita upayakan secara maksimal, untuk pemulangan warga Batang seandainya sudah ditemukan, dan kita berusaha yang bisa kita lakukan untuk membantu korban gempa dan tsunami," katanya.

Baca juga: Kopma UGM Sediakan Makan Gratis untuk Mahasiswa Sulteng di DIY

Sementara itu dilokasi yang sama, Kepala Desa Sukomangli, Kecamatan Reban, Wahyudi mengungkapkan ada sekitar 27 warga yang bekerja di Sulawesi Tengah yang menjadi korban.

"Ada 27 warga kami yang menjadi buruh bangunan di Sulawesi Tengah, mereka tersebar di Palu, Donggala, dan Sigi, untuk sementara yang bisa di kontak yang berada di Sigi," kata Wahyudi.


(bgs/bgs)