Persediaan Air untuk Droping di Kabupaten Semarang Tinggal 4 Hari

Persediaan Air untuk Droping di Kabupaten Semarang Tinggal 4 Hari

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 18 Sep 2018 14:27 WIB
Droping air bersih di Kabupaten Semarang. Foto: Eko Susanto/detikcom
Semarang - Persediaan air bersih untuk droping yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang tinggal 32 tangki. Diperkiraan 32 tangki tersebut akan habis dalam waktu empat hari ke depan.

Untuk itu, BPBD Kabupaten Semarang mengajukan bantuan droping air bersih menuju BPBD Pemprov Jateng.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, BPBD mengganggarkan pada tahun ini berdasarkan pada tahun 2017. Di mana pada tahun 2017, kebetulan tidak ada kemarau sehingga seluruh anggaran dikembalikan menuju kas daerah. Sedangkan di tahun 2018 ini justru sebaliknya kemarau panjang, bahkan kemarau masih berlangsung hingga Bulan September.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan diperkiraan sampai bulan Oktober pun mungkin masih kemarau sehingga persediaan tahun 2018 ini berasa sudah sangat mepet sekali karena sampai hari ini tinggal 32 tangki dari 308 tangki," kata Heru saat droping air bersih di Dusun Jatirejo, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (18/9/2018).


"Kami sudah koordinasi dengan BPBD Provinsi, dalam hal nanti kita stoknya sudah habis. Provinsi mau membackup. Di samping itu, besar harapan kami bagaimana UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah peran serta dari pihak pelaku usaha yang mungkin melakui CSR bisa membantu," ujar Heru.

Berdasarkan data yang ada di BPBD Kabupaten Semarang, jika pada tahun-tahun sebelumnya kekeringan terjadi di 8 kecamatan. Namun demikian, pada tahun ini menjadi 9 kecamatan yakni Bringin, Suruh, Bancak, Pringapus, Ungaran Timur, Sumowono, Tengaran, Susukan dan Jambu. Adapun kekeringan tersebut tersebar di 16 desa dan 45 dusun di Kabupaten Semarang.

"Sekarang masih 32 tangki, rata-rata per hari 8 tangki, tinggal 4 hari lagi. Kami yakin dari BPBD Provinsi akan membackup dan kami sudah koordinasi," katanya.

Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha menambahkan, anggaran air bersih dari APBD dari Kabupaten Semarang berdasarkan pengalaman tahun lalu karena curah hujan tinggi, akhirnya tidak dipakai sama sekali. Sedangkan sampai saat ini sudah tersalurkan 276 tangki, sedangkan anggarannya kurang lebih 400-an.

"Artinya kita harus bersama-sama minta kepada para pengusaha di Kabupaten Semarang melalui CSR, juga kita mintai melakukan droping air bersih bagi masyarakat yang kekurangan," kata Ngesti.


"Di Kabupaten Semarang ada sekitar 9 kecamatan yang membutuhkan air bersih. Kemudian yang membutuhkan sangat banyak di Kecamatan Bringin, Suruh dan Bancak. Kalau hanya mengandalkan dari pemerintah daerah saat ini, cukup sih cukup, tapi masih kurang maksimal," tuturnya.

Salah seorang warga, Eni mengaku sudah tiga bulan kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini mengingat sebelumnya mendapatkan air bersih dari Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Namun saat ini air Pamsimas digilir.

"Karena giliran semua tidak kebagian, terus membeli air bersih," katanya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads