Apa yang mendasari Afandi putus asa dan ingin disuntik mati? Meski keluarganya takhu, namun tidak mau tahu soal itu. Ia pun sudah mengalami sakit perut dan dada selama lebih kurang 14 tahun. Pengobatan di rumah sakit hingga alternatif telah dilakukan.
Istri Afandi, Salehati (47) dirumahnya di Desa Timbang RT 5 /RW 2, Kecamatan Banyuputih, Batang mengungkapkan, sebelum sakit suminya bekerja sebagai perajin tahu dan tempe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat Afandi sakit yang belum kunjung sembuh itu, keluarga mendapatkan cobaan. Sertifikat rumah dan tanah milik Afandi yang dipinjam saudaranya digadaikan ke bank untuk membuka koperasi. Namun koperasi bangkrut.
"Koperasinya bangkrut dan saudara saya melarikan diri dari tanggungjawab," ungkap Afandi.
Persoalan tersebut yang membuat Afandi semakin berkecil hati dan berkeinginan untuk mati dengan cara disuntik mati.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Dr Hidayah Basbeth usai melakukan pemeriksaan medis dan melihat jejak rekam medis menjelaskan, Afandi mengalami sakit maag kronis.
"Jadi ini lebih mengarah ke psikis. Sudah 4 tahun ini tidak mau minum obat, hanya ke alternatif," kata Hidayah Basbeth.
Menurutnya, orang yang sakit harus berkeyakinan dan bersugesti untuk sembuh, sehingga bisa lekas sembuh.
"Semua normal. Ada foto USG semuanya normal, penyakit ini bisa sembuh. Ia harus tawakal tidak boleh putus asa bisa disembuhkan," pungkas dia. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini