Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan angin di lokasi kebakaran sering berubah. Meski asap tidak mengganggu penerbangan, namun hal itu membahayakan.
"Tadi sudah diadakan survei, untuk ketinggian 8.600 meter kondisi angin berubah, berbahaya. Jadi belum bisa dilakukan water bombing," kata Sarwa di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak dapat rekomendasi dari Penerbad," tandasnya.
Berbagai cara diupayakan agar lahan tersebut padam termasuk ada yang mengerahkan pawang hujan agar hujan turun dan memadamkan api.
"Ada cara kearifan lokal dengan pawang hujan. Kita secara manual (juga)," ujar Sarwa.
Untuk diketahui kebakaran lahan terjadi sejak Senin (10/9) lalu dan terus melebar. Hingga hari ini luasan lahan yang terdampak di Gunung Sumbing 487,4 hektare sedangkan di Sindoro 385,6 hektare. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini