Dinilai Berbahaya, Pemadaman Api di Gunung Sindoro Pakai Heli Batal

Dinilai Berbahaya, Pemadaman Api di Gunung Sindoro Pakai Heli Batal

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 14 Sep 2018 14:39 WIB
Kebakaran di Gunung Sindoro. Foto: Dok BPBD Wonosobo/detikcom
Temanggung - Upaya pemadaman kebakaran lahan di Gunung Sindoro dan Sumbing menggunakan helikopter untuk water booming tidak bisa dilakukan. Kondisi angin membuat heli tidak direkomendasikan terbang di sana.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan angin di lokasi kebakaran sering berubah. Meski asap tidak mengganggu penerbangan, namun hal itu membahayakan.

"Tadi sudah diadakan survei, untuk ketinggian 8.600 meter kondisi angin berubah, berbahaya. Jadi belum bisa dilakukan water bombing," kata Sarwa di kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (14/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sarwa juga menjelaskan pihaknya sudah meminta rekomendasi penerbangan dari Penerbad. Namun rekomendasi tak diperoleh karena memang berbahaya.

"Kita tidak dapat rekomendasi dari Penerbad," tandasnya.

Berbagai cara diupayakan agar lahan tersebut padam termasuk ada yang mengerahkan pawang hujan agar hujan turun dan memadamkan api.

"Ada cara kearifan lokal dengan pawang hujan. Kita secara manual (juga)," ujar Sarwa.

Untuk diketahui kebakaran lahan terjadi sejak Senin (10/9) lalu dan terus melebar. Hingga hari ini luasan lahan yang terdampak di Gunung Sumbing 487,4 hektare sedangkan di Sindoro 385,6 hektare. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads