"Hingga Jumat (14/9/2018), luasan lahan yang terbakar di Gunung Sumbing mencapai 478,4 hektare sedangkan di Sindoro 385,6 hektare," jelas Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, saat dihubungi detikcom, Jumat (14/9/2018).
Gito menyebutkan, titik api di Gunung Sindoro sempat padam pada Rabu (12/9) malam. Namun api kembali muncul pada Kamis (13/9) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kemunculan titik api tersebut diperkirakan karena bara api yang belum padam sempurna kemudian terkena hembusan angin.
Adapun vegetasi yang terbakar berupa alang-alang dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp 57,24 juta. dan kerugian terbesar yakni hilangnya padang savana dan semak belukar.
Sementara itu, dua titik api juga masih terlihat di Gunung Sumbing, yakni di petak 20-1 dan 27-2 RPH Kecepit, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Serta lima titik api di petak 20-1 di RPH Kecepit, masuk wilayah administrastif Desa Gelapansari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung dan petak 27-1 RPH Kemloko BKPH Temanggung masuk wilayah Desa Banaran, Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak.
"Kerugian berupa padang savana, pohon tegakan Kemlandingan gunung dan semak belukar," terangnya.
Untuk membantu proses pemadaman, satu unit helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diturunkan di Temanggung. Pemadaman akan dilakukan dengan bom air (water bombing).
Saksikan juga video 'Gambar Kebakaran Hutan Mencekam Menutup Senja':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini