Kurangi Sampah Plastik, SMP di Brebes Wajibkan Siswa Bawa Alat Makan

Kurangi Sampah Plastik, SMP di Brebes Wajibkan Siswa Bawa Alat Makan

Imam Suripto - detikNews
Kamis, 13 Sep 2018 13:49 WIB
Siswa di SMPN 1 Jatibarang jajan dengan alat makan yang dibawa dari rumah. Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes - SMPN 1 Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, mewajibkan siswa siswinya membawa alat makan sendiri untuk makan dan minum saat jam istirahat. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi produksi sampah plastik yang berasal dari pembungkus makanan dan minuman.

Aturan ini diterapkan oleh pihak sekolah karena didasari keprihatinan produksi sampah terutama plastik yang cukup banyak dalam setiap harinya. Di mana pembungkus makanan dan minuman kemasan berupa plastik, tertumpuk dalam jumlah banyak di tempat sampah lingkungan sekolah.

Untuk mengurangi produksi limbah inilah, sekolah mengharuskan siswa siswinya membawa alat makan berupa gelas dan piring untuk wadah makanan dan air minum. Mereka tidak perlu lagi menggunakan plastik dan sedotan plastik saat membeli jajanan di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika anak-anak menuju ke kantin saat akan membeli makanan, di situ akan banyak timbunan sampah bekas pembungkus. Untuk menghindari dari sampah kami mewajibkan anak membawa alat makan sendiri," kata Kepala SMPN 1 Jatibarang, Sri Yuliati saat ditemui wartawan di kompleks sekolahnya, Kamis (13/9/2018).

Dengan membawa alat makan sendiri, kata Sri, maka kebersihan makanan juga akan lebih terjamin. Karena setiap kali akan membeli makanan dan minuman, masing-masing siswa mencuci alat makan mereka terlebih dulu.

"Ini lebih higienis. Karena tempat makan selalu dicuci sampai bersih saat sebelum dan sesudah makan. Karena memakai alat makan sendiri, tidak ada limbah plastik bekas pembungkus makanan," imbuh Sri Yuliati.

Siswa SMPN 1 Jatibarang, Brebes diminta bawa alat makan sendiri.Siswa SMPN 1 Jatibarang, Brebes diminta bawa alat makan sendiri. Foto: Imam Suripto/detikcom

Sekolah ini juga tidak mengizinkan kantin menjual makanan dan minuman yang dibungkus dalam kemasan plastik dan makanan mengandung kimia berbahaya. Makanan yang dijajakan haruslah makanan yang sehat.

"Sambal yang dijual di sini tidak pakai saus yang murahan. Kami tekankan untuk membuat sambal dengan kecap dan cabai," jelas Kasek.

Dengan membawa alat makan sendiri, lebih mempercepat penyajian jajanan sekolah. Pemilih kantin juga tidak perlu menyediakan plastik dan kertas minyak serta sedotan.

"Anak yang mau beli tinggal ambil terus minumannya tinggal dituang ke gelas mereka. Jadi tidak perlu lagi plastik bungkus dan sedotan. Pelayanannya jadi lebih cepat dan mudah," ucap Poniyah, pemilik kantin SMPN 1 Jatibarang.

Para siswa tampak senang dengan kebijakan ini. Chika Lintang Putri siswa kelas IX menyebut, sampah plastik sudah merupakan masalah penting yang perlu ditangani bersama. Membeli makanan dengan membawa alat makan sendiri dirasakan banyak manfaatnya karena tidak menghasilkan limbah plastik.

"Kita bawa piring sama gelas biar sampah berkurang. Kita ikut mengurangi timbunan sampah," tutur Chika.

Kebijakan ini juga ditanggapi positif oleh pihak Pemkab Brebes. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DHLPS) Brebes, Edi Kusmartono menyampaikan, kebijakan ini sangat membantu mengatasi persoalan sampah dan patut ditiru oleh sekolah sekolah lain.

"Ini juga sebagai langkah menanamkan kepada anak didik mengenai kesadaran dalam menangani sampah. Dengan membawa alat makan sendiri bisa mengurangi sampah di lingkungan sekolah hingga 95 persen," urai Edi Kusmartono.

Dengan pola ini, lanjut Edi Kusmartono kesehatan anak-anak di sekolah akan lebih terjamin. Mengingat alat makan yang mereka pakai selalu bersih. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads