"Ini buntut keributan tadi malam antara saudara kita dari Papua dan dari Ambon. Sudah kita coba mediasi, karena apa, sebelumnya pernah terjadi keributan dan berhasil kita mediasi," kata Kapolres Sleman, AKBP M Firman Lukmanul Hakim kepada wartawan di lokasi, Rabu (12/9/2018).
Firman menyebut suasana di lapangan masih tergolong kondusif. Pihaknya menerjunkan sekitar 300 personel untuk menjaga lokasi dan meredam situasi agar tidak terjadi kericuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firman mengaku pihaknya sudah mempertemukan tokoh masing-masing kelompok. Mediasi masih akan dilakukan hingga kedua kelompok sepakat menjaga ketertiban umum.
Suasana di kawasan Seturan, Sleman. Foto: Ristu Hanafi/detikcom |
"Mereka saat ini dalam keadaan emosi, kita cari damai, kita coba redam emosi supaya tidak berimbas ke lainnya. Tokoh keduanya kita pertemukan, maunya seperti apa, karena ingat tujuan mereka ke sini untuk sekolah bukan cari keributan," ujarnya
"Kedua kelompok ini sudah kita minta kembali ke tempatnya masing-masing," sambungnya.
Sedangkan terkait pemicu keributan yang terjadi semalam, Firman mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan. Dari keributan yang terjadi di sebuah tempat nongkrong di kawasan Condongcatur itu, dilaporkan ada dua orang yang terluka dan kini dirawat di rumah sakit.
"Kita masih cari sumber masalahnya, masih ditangani Kasat Reskrim, belum ada yang ditangkap," imbuhnya. (sip/sip)












































Suasana di kawasan Seturan, Sleman. Foto: Ristu Hanafi/detikcom