Burung Hantu Jadi Jurus Jitu Petani Purworejo Basmi Hama Tikus

Burung Hantu Jadi Jurus Jitu Petani Purworejo Basmi Hama Tikus

Rinto Heksantoro - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 12:14 WIB
Sisa bangkai tikus di bawah kandang burung hantu. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Purworejo - Serbuan hama tikus membuat hasil panen petani di Purworejo, Jawa Tengah merosot. Petani kemudian pakai jurus pembasmi hama dengan burung hantu.

Penggunaan burung hantu sebagai pemberantas alami hama tikus itu sudah diterapkan oleh petani di beberapa wilayah di Purworejo, salah satunya adalah di Desa Tunjungtejo, Kecamatan Pituruh. Ide penggunaan burung hantu sebagai predator pemberantas tikus muncul dari para anggota kelompok tani sejak awal tahun 2016.

Desa Tunjungtejo yang dilintasi Sungai Kedung Gupit wetan dan memiliki tanggul sungai yang lebar justru menjadi sarang tikus. Dengan banyaknya hama tikus, petani merasa kewalahan untuk memberantasnya sehingga hasil panen menurun hingga 40 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para petani merasa kerepotan dalam memberantas tikus dan hasil panen menurun. Dulu banyak ular yang suka makan tikus tapi sekarang sudah jarang. Kemudian muncul gagasan menggunakan burung hantu untuk membasmi tikus tersebut," kata kades setempat, Suhariyono ketika ditemui detikcom di balai desa, Rabu (12/9/2018).

Dengan keberadaan burung hantu tersebut, kini petani merasa nyaman karena hampir tidak ada tikus lagi di persawahan seluas 64,11 hektar di desa itu. Untuk membuat rumah burung hantu berbentuk kotak berukuran 60X60 cm dan tinggi 50 cm itu, pihak desa mengeluarkan dana sekitar Rp 15 juta.

Belasan rumah burung hantu yang dipasang di ujung tiang dengan ketinggian 6 meter itu kemudian ditempatkan di area persawahan. Karena ada tempat yang disediakan dan makanan berupa tikus yang berkeliaran di area persawahan, secara naluri burung-burung hantu datang dengan sendirinya dan menempati kotak tersebut bahkan hingga beranak pinak.

Burung Hantu Jadi Jurus Jitu Petani Purworejo Basmi Hama TikusBurung hantu di dalam kandangnya. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom

"Burung hantu itu kalau berburu mangsa kan malam hari terus kembali lagi ke kandangnya, dan tikus-tikus yang mendengar suara burung hantu terbang ke sana ke sini bolak balik rupanya juga ketakutan. Setiap hari di bawah kandang selalu saja ada sisa bangkai tikus yang tercecer sehabis dimangsa," imbuh Suhariyono.

Burung Hantu Jadi Jurus Jitu Petani Purworejo Basmi Hama TikusKandang burung hantu di tengah area persawahan. Foto: Rinto Heksantoro/detikcom


Dengan berkurangnya tikus di area persawahan, panen pun bisa kembali utuh. Dampak positif pembasmian hama dengan predator alami tersebut kini sudah dirasakan para petani di desa itu, bahkan desa sekitar pun juga ikut merasakan manfaatnya.

"Selain padi, tikus juga memakan palawija karena petani sini kan juga tanam palawija termasuk kacang-kacangan. Setelah ada burung hantu tikus jadi jauh berkurang, bahkan manfaat dari pemberantasan alami ini juga dirasakan oleh petani desa tetangga," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads