Keraton Surakarta Kirab 7 Kebo Bule Saat Malam 1 Sura

Keraton Surakarta Kirab 7 Kebo Bule Saat Malam 1 Sura

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 07:37 WIB
Kirab kerbau bule di Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Keraton Kasunanan Surakarta kembali menggelar kirab malam 1 Sura sebagai peringatan pergantian ke Tahun Be 1952 dalam tahun Jawa. Sebanyak tujuh ekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet turut dalam kirab, Selasa (11/9/2018).

Kerbau mulai dibawa dari kandang menuju depan Kori Kamandungan sekitar pukul 22.50 WIB. Di situ, kerbau diberi makan dan sesajen sebelum berjalan mengikuti kirab.

Setelah hampir satu jam, yakni pukul 23.45 WIB, tujuh kerbau itu baru mau berjalan keluar menuju gerbang utara keraton. Peserta kirab pembawa pusaka-pusaka keraton turut menyusul di belakangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan peserta kirab dari kerabat keraton, sentana dalem, abdi dalem, dan para tamu tampak mengenakan pakaian adat Jawa. Mereka terlihat khusyuk selama perjalanan.

Rute yang ditempuh mencapai sekitar 7 km. Yakni dari keraton ke arah utara sampai simpang empat Bank Indonesia. Kemudian melewati Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, kemudian kembali ke keraton.

Pengageng Parentah, KGPH Dipokusumo, menjelaskan alasan kebo Kiai Slamet menjadi simbol dalam kirab malam 1 Sura di Keraton Kasunanan Surakarta. Kerbau merupakan simbol masyarakat.

"Kerbau menjadi salah satu bagian yang tidak bisa lepas dari masyarakat tradisional, baik digunakan untuk transportasi, membajak sawah. Keraton pun banyak mengadopsi kata kerbau dalam banyak hal, seperti tradisi mahesa lawung," katanya dalam jumpa pers sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, prosesi kirab malam 1 Sura ini berbeda dengan kalender nasional. Keraton Kasunanan Surakarta menyesuaikannya dengan kalender Sultan Agung yang merupakan gabungan kalender Hijriyah dan tahun Saka.

Meski esok harinya bukan hari libur, masyarakat tetap antusias memadati jalanan yang dilewati rombongan kirab. Mereka rela menanti berjam-jam hingga kerbau dan pusaka keraton melintas.

"Setiap tahun selalu nonton. Soalnya ini acara setahun sekali dan cuma ada di Solo. Besok tidak masalah tetap kerja," kata warga Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Wahyudi. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads