Ketua Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), KH Em Nadjib Hassan menjelaskan, prosesi pelepasan luwur diawali dengan ziarah di makam Sunan Kudus. Selesai tahlil, panitia dan relawan atau perewang akan melepas luwur di semua bagian ruang makam.
![]() |
Pelapasan kemudian dilanjutkan di bagian luar makam, yaitu bagian cungkup utama, ahli waris dan ruang paseban. Setelah semua luwur dilepas, dilanjutkan membersihkan semua bagian makam.
"Luwur yang dilepas tersebut telah terpasang selama satu tahun sejak buka luwur tahun lalu. Kemudian dibawa ke pendapa tajug untuk diurai dan dirapikan secara bersama-sama oleh panitia dan perewang," kata Nadjib Hassan, Selasa (11/9/2018).
![]() |
Sementara luwur itu akan diurai kembali menjadi lembaran kain untuk dirapikan dan disimpan hingga tanggal 9 Muaharram 1440 H / 19 September 2018, yang nantinya kain tersebut akan dipotong dengan ukuran kurang lebih 105cm x 50cm untuk dibagikan sebagai suvenir untuk tamu-tamu khusus dan tidak diperjualbelikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama menunggu pembuatan luwur baru, peziarah dapat menyaksikan cungkup dalam kondisi terbuka tanpa penutup luwur. Akan terlihat keindahan cungkup berbahan batu kapur, dengan aneka ornamen indah yang telah berumur ratusan tahun.
"Selama pembuatan luwur dan rangkaian kegiatan buka luwur, kegiatan ziarah di makam Kangjeng Sunan Kudus masih berjalan seperti biasanya, tidak ada penutupan, kecuali saat upacara buka luwur," beber Nadjib. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini