Kapolres Grobogan, AKBP Choiron El Atiq, mengatakan apa yang disampaikan UAS soal penangkapan panitia pengajian UAS oleh polisi di Gubug, Grobogan, tidak benar. "Mungkin UAS terima beritanya salah itu," kata Choiron dikonfirmasi detikcom melalui telepon, Selasa (11/9/2018).
Choiron menceritakan pengajian diadakan di Kecamatan Gubug, Grobogan, Juli 2018. Polisi saat itu memediasi antarpihak yang pro dan kontra adanya pengajian yang mengundang UAS. Choiron menegaskan bukan menangkap atau menculik panitia, namun memediasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya mediasi itu bukan aksi culik. Bahkan hal itu dilakukan jauh-jauh hari sebelum pengajian. Kondisi di lapangan justru panitia malah membantu polisi. "Bagus kok. Malah welcome, kok. Malah bantu kita panitianya mengamankan," tambahnya.
"Memang kita undang, tapi enggak kita culik, itu. Menculik, enggak berani. Kita mediasi karena banyak yang pro dan kontra. Kita ajak gabung, kita ajak ngobrol. Bagaimana baiknya. Akhirnya kan bisa berjalan dengan lancar. Bisa berjalan dengan pengamanan full. Antisipasi, terus pihak-pihak yang apa namanya, yang kontra, kita lokalisir. Terus tidak berbenturan. Dan itu berhasil. Lancar itu, kok," jelasnya.
Choiron mengatakan bahkan mobilnya yang ditumpangi oleh Ustaz Abdul Somad ketika berada di Grobogan juga kita siapkan oleh polisi. Alasannya, agar kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih mudah melakukan pengamanan.
"Mungkin UAS terima beritanya salah itu. Memang ada penolakannya. Diculik ya enggak ada to. Malah kita panitia terima kasih banyak. Jangan sampai ada miskomunikasi. Saya kaget dengan ada berita seperti itu. Kalau tidak dimediasi, malah yang pro dan kontra bisa ketemu di situ," terangnya lebih lanjut.
Saksikan juga video 'Ustaz Somad Naik Helikopter Saat Isi Ceramah di Sulawesi':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini