"Semua saksi sudah kita periksa hingga tadi, namun masih kita dalami dan belum ada penetapan tersangka," kata AKP Agung Ariyanto, Kasatreskrim Polres Pekalongan saat dihubungi wartawan, Kamis (6/9/2018).
Agung menjelaskan saksi-saksi yang di mintai keterangan tersebut terdiri dari dua saksi yakni ayah korban maupun keluarga lainnya serta saksi BR yang merupakan terlapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kita dapat dari keterangan saksi-saksi, kejadian di rumah korban. Saat proses pengitanan, korban menangis," kata Agung.
Dijelaskan Agung, setelah ujung kemalauan terpotong, BR petugs khitan mencari bagian kepala penis guna dilakukan penjahitan. Namun, BR tidak kunjung menemukan kepala penis. Karena merasa curiga tidak ditemukan kepala penis, ayah korban yang ikut mendampingi korban, mengambil potongan ujung penis yang berada di atas tas milik BR. Dari potongan itu, ditemukan kepala penis milik korban.
"Atas kejadian tersebut korban kangsung dibawa ke RSI PKU Muhamadiyah Pekajangan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut," katanya.
Pihak kepolisian sendiri baru menerima laporan beberapa hari kemudian.
"Kami menerima laporan dari kepala desa setempat. Saat ini kami masih mendalami keterangan dari para saksi-saksi dan terlapor," katanya.
"Untuk kelanjutanya nunggu hasilnya ya, nanti kita akan melakukan rilis dalam waktu dekat ini," kata Agung.
Sedangkan untuk kondisi korban sendiri dipastikan dalam kondisi lebih baik dari sebelumnya di rawat di RSI Muhamadiyah Pekajangan. Namun saat detikcom mencoba untuk meminta konfirmasi kondisi korban di rumah sakit, pihak Humas RSI Pekajangan belum bisa dihubungi. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini