Pantauan detikcom, Kamis (23/8/2018) pengikut Islam Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga melaksanakan salat ied di Masjid Sayyed Kuning, Desa Onje. Tampak salat ied di masjid tersebut diikuti oleh sekitar 200 orang jemaah.
Menurut Kiai Maksudi, Imam yang merangkap Khatib pada salat ied menyampaikan jika Idul Adha hari ini berdasarkan hitungan Aboge tersebut, 1 zulhijah-nya itu hari Selasa, dengan hitungan Jah Pat Ji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tetap menjaga budaya, dalam khotbahnya, dirinya tetap menggunakan Bahasa Jawa. Dia menjelaskan tentang makna fastabiqul khairat atau ajakan berlomba-lomba berbuat kebajikan.
"Sebisa mungkin kami tetap menjaga kebudayaan dan adat, jadi tetap menggunakan Bahasa Jawa," ujarnya.
Kebaikan ini, lanjutnya, tidak hanya kepada pengikut Aboge semata, melainkan untuk semua manusia. Termasuk kebaikan kepada saudara di Lombok yang sedang terkena musibah. Dia juga mengajak kepada pengikut Aboge untuk ikut mendoakan masyarakat Lombok.
"Kebaikan untuk semua umat, jaga persaudaraan, termasuk dengan saudara kita yang sedang dilanda musibah gempa Lombok, kita doakan. Kalau bisa juga bantu materi karena di sana sangat membutuhkan," ujarnya.
Meskipun berbeda dalam menentukan waktu Idul Adha, Maksudi menjelaskan bahwa Aboge mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak membenci pengikut lain. Perbedaan yang sudah ada sejak dahulu sampai kini telah dibuktikan dengan tetap menjaga kerukunan.
Pada Idul Adha tahun ini, setidaknya ada sekitar 24 ekor kambing yang disembelih. Selanjutnya, daging kurban akan dibagikan kepada warga. Terutama bagi warga yang kurang mampu.
"Tidak ada perbedaan, nanti akan kami bagikan rata, kepada warga," ucapnya.
Tak berbeda dengan umat Islam lain, dua atau 1 hari sebelum Lebaran umat Aboge berpuasa Arafah.
Penganut Islam Aboge merupakan pengikut aliran yang diajarkan Raden Rasid Sayid Kuning, ulama dari kerajaan Panjang. Sedangkan perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning.
Islam Jawa seperti itu terus berkembang di Kabupaten Banyumas seperti di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Rawalo, Ajibarang, serta Di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. (arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini