Kirab ayam ingkung tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Desa setempat, Zabidi disusul ibu-ibu dengan berbaris menuju masjid desa.
Usai kirab, acara dilanjutkan dengan pembacaan Al Barzanji sebelum kemudian berdoa untuk kemakmuran Indonesia dan sujud syukur secara massal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sedikitnya ada 73 ayam ingkung yang dikirab dan dimakan secara bersama setelah serangkaian doa.
"Ini simbol bahwa kemerdekaan RI sudah yang ke-73 tahun. Kebahagiaan ini sudah sepatutnya disyukuri. Kemerdekaan itu milik semua warga masyarakat," paparnya.
Dalam kesempatan itu, semua warga Desa Jungpasir menggelar doa dan sujud syukur bersama untuk memohon kemakmuran dan kedamaian bagi Indonesia.
"Harapan besar kami adalah kemakmuran dan kedamaian. Kita ini disatukan dalam negera Indonesia yang bhineka tunggal ika," lanjutnya.
Aminah, seorang warga Desa Jungpasir mengatakan bahwa perayaan kemerdekaan dapat juga menjadi momen kebersamaan.
"Kita tidak bisa membayangkan para pejuang dulu dalam melawan penjajah. Kita ini kan enak tinggal mensyukuri, mosok tidak mau. Mari bersama-sama bersyukur," tandasnya. (bgs/bgs)











































