.webp)
Pernikahan pasangan beda bangsa dan negara ini digelar secara sederhana dengan hanya disaksikan keluarga dan tetangga dekatnya. Lalu seperti apa kisah kedekatan Asep dengan Pavla?.
Asep menuturkan awal perkenalan dengan Pavla tahun 2017 lalu. Ia mengaku sempat tidak percaya diri lantaran tidak bisa berbicara bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diceritakan, ia bertemu dengan istrinya, Pavla di desanya. Saat itu, Pavla tengah membantu untuk memetakan wisata ikan yang ada di Desa Gumiwang. Lantaran sering berkomunikasi sehingga lama-lama menjadi akrab meski beda bahasa atau budaya.
"Malahan yang pertama menyampaikan kalau ada ketertarikan itu Pavla. Saat itu, dia mengirimkan surat yang isinya, meski memiliki perbedaan budaya, politik dan agama tetapi katanya saya akan menjadi suami yang baik. Awalnya saya tidak percaya ini surat dari dia, tetapi setelah saya tanya ternyata benar. Dan sekarang, Pavla sudah mualaf," paparnya.
Tidak hanya sekadar perbadaan bahasa, keluara Asep juga sempat kurang mendukung perihal keputusannya menikahi perempuan asal Republik Ceko ini. Sebab, tidak mengetahui lebih dalam latar belakang dari Pavla.
"Dari orangtua awalnya kurang setuju. Selain jauh, Pavla ini siapa latarbelakangnya karena baru 2017 lalu ke sini. Tetapi lambat laun akhirnya setuju," tuturnya.
Usai resmi menjadi suami-istri, pasangan beda negara ini akan menetap di Indonesia tepatnya di Desa Gumiwang. Ia akan fokus menjadi petani ikan bersama Pavla.
"Setalah ini tinggal di sini, di Gumiwang. Saya tetap akan menjadi petani ikan," ucapnya. (bgs/bgs)
