"Dari 7 anggota Polhut, yang terluka 4 orang dan langsung ditangani rumah sakit dan sudah kembali ke tempat masing-masing. Luka karena dipukul kayu dan dilempari batu," papar Administratur Perhutani Blora, Rukman Supriatna, kepada wartawan, Kamis (16/8/18).
Keempat korban rata-rata mengalami luka memar bekas pukulan dan luka robek pada bagian kepala akibat terkena lemparan batu. Kini semuanya telah bisa dipulangkan dari RSUD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan regu Polhut KPH Blora yang turut menjadi korban, Bambang Supriyono, mengakui saat kejadian kondisi massa yang tak dikenali itu berbuat brutal. Petugas yang menaiki mobil dihadang dengan bara api dan mobil dilempari batu.
"Dari dokter katanya ada 5 jahitan di kepala. Di bahu kiri dan kanan, bibir ini juga," terang Bambang saat ditemui wartawan di kantor Perhutani, yang baru saja pulang dari RSUD.
Bambang mengakui tidak mampu mengenali siapa orang yang melakukan pengeroyokan tersebut. Sebab kondisi yang gelap, dan sebagian massa mengenakan penutup wajah.
"Suruh kembali. Mobil ditinggal, terus bakar, bakar, gitu. Kurang tau kalau tujuannya, cuman ada suara seperti itu yang terdengar. Intinya perintahnya (disuruh) balik, balik, gitu," katanya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini