Korban ditemukan oleh sopir truk tambang sekitar pukul 09.00 WIB tadi dan kemudian memberi tahu salah seorang warga, Hartoyo (41). Saat dilihat, Hartoyo terkejut karena dia sempat bertemu korban pada hari Kamis (9/8) lalu.
"Saya lihat kok mirip nenek-nenek yang pernah saya temui," kata Hartoyo di lokasi kejadian, Selasa (14/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ajak ke warung untuk makan. Saya tanya rumah di mana, diam saja. Cuma menunjuk ke arah Utara. Dia berputar-putar di area tambang," ujarnya.
Hartoyo sempat menahan nenek itu agar tidak pergi sebelum mengatakan alamat rumahnya untuk diantar. Tapi setelah menunjuk arah rumahnya, nenek tersebut berjalan ke arah utara.
Esoknya, hari Jumat, Hartoyo bertemu keluarga yang mencari ibunya yang tidak pulang-pulang. Diketahui nenek tersebut bernama Sumanah (62), warga Kayon, Batursari, Mranggen, Kabupaten Demak.
"Saya dibagi selebaran orang hilang. Saya sudah bilang bertemu di lokasi tambang. Tapi hari ini ditemukan meninggal, saya beri tahu keluarganya," tandasnya.
Anak korban, Dwi Suranti (40) mengatakan ibunya pergi dari rumah sejak hari Kamis (9/8) lalu. Laporan kepolisian sudah dilakukan, namun nahas, ibunda Dwi ditemukan meninggal.
"Ibu sudah linglung, tidak pernah jalan jauh-jauh. Saya dikabari tadi, untuk memastikan, benar ciri-cirinya memakai gamis hitam corak bunga," kata Dwi.
Petugas Inafis Polrestabes Semarang sudah mendatangi lokasi dan mengevakuasi jenazah kemudian dibawa ke RSUP dr Kariyadi Semarang. Petugas mengatakan sementara ini belum menemukan tanda-tdanda kekerasan di tubuh korban. (skm/sip)