"Droping air untuk 8 kecamatan terdampak kekeringan sudah sekitar 600an tanki, sejak bulan Juni lalu sampai pertengahan Agustus ini. Setiap tanki kapasitasnya sekitar 5.000 liter air bersih, jadi sudah sekitar 3 juta liter air bersih yang disalurkan ke warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi saat dihubungi detikcom, Senin (13/8/2018).
Berdasarkan data dari BPBD, dari 8 kecamatan yang mengalami kekeringan itu berdampak terhadap 3.016 kepala keluarga yang tersebar di 117 pedukuhan di 23 desa. Sejauh ini droping air dilakukan sebanyak 6 truk tanki per hari. Setiap truk dalam sehari bisa droping hingga 3-4 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkannya, Pemkab Kulon Progo menetapkan status tanggap darurat kekeringan sampai bulan September mendatang. Sebelumnya status tanggap darurat kekeringan diberlakukan sejak 25 Juli lalu.
"Tanggap darurat masih berjalan sampai dengan 30 September 2018. Apakah nanti diperpanjang atau tidak, menunggu hasi evaluasi di lapangan," imbuhnya.
Tonton juga video: 'Warga Ciamis Kesulitan Air Bersih'
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini