Kapolres Blora, AKBP Saptono, mengakui terungkapnya kasus Ferin sekaligus mengungkap kasus tahun 2011 lalu yang hingga kini belum sampai terbongkar. Pelaku mengakui tindakannya tersebut saat dinterogasi oleh petugas.
"Hasil interogasi kita bahwa pada tahun 2011 ternyata ada kejadian hampir sama sehingga kita juga mendalami, kita interogasi, akhirnya dia mengakui bahwa tahun 2011 pada saat temuan mayat yang dibakar di wilayah Todanan, Blora, juga dia ternyata pelakunya," papar Saptono di Mapolres Blora, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saptono, kasus pembunuhan tahun 2011 lalu motifnya mirip dengan yang menimpa korban Ferin. Pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial, kemudian bertemu di salah satu hotel di Semarang.
Saat di dalam kamar itulah, korban dipukul menggunakan barbel seberat 2 kilogram hingga menyebabkan korban tak sadarkan diri. Baru kemudian dibawa ke Blora lalu dibakar di kawasan hutan jati Todanan, Blora.
"Dia (pelaku) mengaku pada saat awalnya menggunakan barbel, dipukulkan barbel ke perempuan korbannya tersebut," terang Saptono.
"Untuk sementara di Todanan sampai saat ini masih dalam lidik kita, dalam tahap pencarian (identitas korban) karena juga motifnya sama. Kalau dia bilangnya perempuannya orang Wonosobo," lanjutnya.
Tonton juga video: 'Sosok Ari, Pembunuh Sadis yang Bakar Ferin Caddy'
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini