"Ya saya sendiri, nggak ada (peran orang lain). Awalnya di WA saya ajak fantasi, dia bersedia. Tujuannya ingin mengambil emas yang dia pakai," kata Ari, Rabu (8/8/2018).
Ari menganiaya di kamar hotel di kawasan Semarang. Saat itu, dia mengira Ferin sudah meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Blora AKBP Saptono menambahkan rentetan kekejian yang dilakukan oleh pelaku diawali dengan terlebih dahulu mengikat tangan dan kaki korban. Saat itu korban masih dalam kondisi sadar. Namun, karena korban berontak, menyebabkan korban terjatuh dan kepalanya membentur lantai.
"Perempuan pertama dilakban tangannya, korban tidak berontak dan menurut. Setelah itu ketika kaki yang dilakban, korban teriak. Karena pelaku juga panik, karena korban teriak, langsung dibekap dengan tangan. Saat bergumul itu, korban terjatuh dan kepalanya terbentur, sesuai dengan hasil autopsi juga ada luka benturan di kepala korban," terang Saptono.
Tubuh Ferin kemudian dibawa Ari dari Semarang menuju Blora. Di kawasan hutan jati Desa Sendangwates Kecamatan Kunduran, Blora, Ferin diturunkan kemudian dibakar.
"Pada saat itu korban diturunkan dari kendaraan, ditaruh di situ (lokasi kejadian), langsung disiram pakai bensin. Sebelumnya dia beli bensin 1 liter di pinggir jalan. Dia siramkan semua pada tubuh korban, kemudian dibakar," paparnya.
Pelaku sempat menunggui tubuh korban yang masih kondisi terbakar. Ketika api padam, pelaku kembali menyiramnya bensin dan kembali membakarnya. Usai dirasa cukup, pelaku meninggalkan korban dan kembali ke Semarang.
"Dia tunggui itu (korban) sampai kemudian langsung kembali ke Semarang," imbuhnya.
Tonton juga video: 'Sosok Ari, Pembunuh Sadis yang Bakar Ferin Caddy'
(sip/sip)