"Kondisi mereka (mahasiswa KKN) sudah lelah dan perlu kami gantikan dengan tim baru, yakni pasukan khusus recovery. Karena mahasiswa KKN ini memang bukan dipersiapkan untuk recovery bencana," kata Rektor UMY, Gunawan Budiyanto kepada wartawan, Rabu (8/8/2018).
Tim KKN Ganesia UMY sudah berada di Lombok sejak satu bulan lalu. Mereka sudah mengalami dua kali gempa, dan sudah membantu para korban gempa di Lombok semampunya. Namun kemampuan tim KKN ini terbatas, karena mereka memang tidak disiapkan untuk recovery bencana.
"Mahasiswa KKN UMY yang ditempatkan di Lombok Timur sudah tiga minggu, dan ada gempa pertama yang terjadi. Kemudian mereka kami libatkan untuk membantu evakuasi korban. Namun ternyata pada tanggal 5 Agustus kemarin ada gempa lagi yang lebih besar," ujar Gunawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah tim baru akan sampai di Lombok Timur pada hari Kamis (9/8), sehingga hari Jum'at (10/8) mahasiswa KKN Genesia bisa kami tarik untuk digantikan oleh tim recovery. Jadi ini memang strategi gawat darurat yang kami terapkan jika terjadi bencana di lokasi mahasiswa KKN," tutupnya.
Tonton juga 'Bantuan Tak Kunjung Datang, Warga 'Ngemis' ke Jalanan':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini