"Perbandingan saat ini 1 banding 1.000. Idealnya satu personil Polri menanggani pengamanan 600 orang," kata Condro kepada wartawan usai membuka Pendidikan Bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, Selasa (7/8/2018).
Meski demikian, warga Jawa tengah dinilai telah proaktif mewujudkan kamtibmas, sehingga persoalan-persoalan kecil dapat diselesaikan tingkat desa melalui Bhabinkamtibmas dengan kepala desa dan tokoh masyarakat. "Tidak semua masuk ke proses peradilan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Condro mengatakan saat ini Polri terus membuka seleksi penerimaan anggota berbagai jenjang mulai dari tamtama hingga perwira. Untuk pendidikan bintara Polri tahun ini, Polda Jateng menerima 572 orang.
Dari jumlah itu, 320 orang melaksanakan pendidikan selama 7 bulan di SPN Purwokerto, 250 orang menjalani pendidikan di Pusdikmas Kabupaten Semarang, serta dua orang dididik di SPN Makasar.
"Prioritas dari Mabes Polri untuk mengisi dulu polda-polda yang baru terbentuk seperti Polda Kalimantan Utara kemudian menambah personil Polda Papua Barat, Sulawesi Barat. Itu yang diprioritaskan," jelasnya.
Selain itu, menghadapi era digital, anggota polisi yang saat ini sedang menempuh pendidikan juga diberikan program khusus, termasuk penguasaan IT. Selain itu juga mendapat pengayaan penguasaan materi tentang pelayaran, penerbangan, musik dan kimia.
"Tapi secara umum yang reguler itu juga kita berikan pembekalan seperti itu. Jadi nanti ada pelatihan pelatihan tentang penggunaan IT termasuk juga materi tentang cyber crime," ujarnya. (mbr/mbr)