"Ya dulu kan waktu awal sekolah, PUUD, di PAUD Cita Nanda (Surakarta) itu kan kayak diceritain kalau (lulus sekolah) muda itu enak, apa-apa bisa cepat," kata Wijaya di sela-sela Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Pancasila UGM, Senin (6/8/2018).
Berbekal arahan itu, Wijaya memutuskan mengambil percepatan pendidikan dari jenjang SD sampai SMA. Sewaktu SD dia mengambil program akselerasi lima tahun, SMP akselerasi dua tahun, dan SMA mengambil program sistem kredit semester (SKS) dua tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wijaya adalah anak tunggal pasangan Sapta Kusuma Brata dan Uswatun Khasanah, warga Surakarta, Jawa Tengah. Kedua orangtuanya adalah seorang guru. Sementara ayahnya juga pernah mengenyam pendidikan di UGM Yogyakarta jurusan Teknik Nuklir.
Seusai lulus SMA, awalnya Wijaya kebingungan mau melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi mana. Namun kala itu, ayahnya menyarankan dia kuliah di UGM. Karena ayahnya yakin dan tahu betul dengan kualitas universitas di Bulaksumur tersebut.
Setelahnya, Wijaya membulatkan tekat mengambil jalur SNMPTN dengan pilihan Departemen Teknik Elektro di Fakultas Teknik UGM. Ternyata lewat jalur tersebut dia dinyatakan diterima, dan kini dia menjadi mahasiswa baru termuda di UGM Yogyakarta.
"Kenapa ngambil Teknik Elektro karena kalau ngambil listrik bayangannya untuk zaman sekarang apa-apa butuh listrik kan. Jadi mungkin cari kerja, cari apapun itu lebih simpel, lebih mudah dapatnya," ungkap Wijaya.
Meski tercatat sebagai mahasiswa baru termuda, Wijaya tak mau bersantai-santai dalam menempuh pendidikan di UGM. Dia menarget bisa menyelesaikan pendidiknya di Departemen Teknik Elektro tiga tahun, atau saat usianya baru menginjak 18 tahun.
"Insyaallah pengennya tiga tahun sudah lulus (dari Departemen Teknik Elektro)," tutur mahasiswa yang suka bermain game ini.
Adapun seusai lulus dari Fakultas Teknik UGM, Wijaya masih ingin melanjutkan studinya lagi. Keputusannya tersebut didukung penuh kedua orangtuanya. Karena kedua orangtuanya tak ingin Wijaya bekerja saat usianya masih muda.
Namun, menjadi mahasiswa di usia bukan tanpa rintangan. Hal itu diakui Wijaya. Terkadang dia merasa minder saat berkenalan dengan teman seangkatanya di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM.
"Iya minder," ucap Wijaya singkat. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini