Puluhan crew bus dari PT JTT mengadukan nasibnya ke DRPD DIY. "Kita sudah 4 tahun tidak ada kenaikan gaji," kata Ketua Serikat Pekerja PT JTT, Totok Yulianto, di Gedung DPRD DIY, Kamis (2/8/2018).
Dia lalu membandingkan dengan crew bus Trans Jogja di bawah PT Anindya Mitra Internasional (AMI) sudah dinaikan gajinya. Padahal masa kerjanya crew PT JTT sudah lebih lama dari mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Gaji per tahun memang harusnya dinaikan, tapi kok ini tidak. Kita sabar, tapi setelah teman-teman di PT AMI sudah naik 2 kali, teman-teman jadi memanas," kata dia yang berharap kenaikan gaji berlaku untuk semua karyawan mulai sopir, pramugara/pramugari, office boy, staf dan satpam.
Ditemui di tempat yang sama, Dirut PT JTT, Agus Andrianto, mengatakan untuk perbaikan gaji dianggap belum waktunya. Saat ini, kata dia, kondisi keuangan PT JTT belum membaik dan sedang dalam proses perbaikan dan penyehatan.
"Sekarang ini ibaratnya kalau dikasih obat resep oleh dokter, resepnya belum habis. Ini masih dalam masa proses. Tidak menutup mata untuk adanya perbaikan terkait masalah gaji namun aktunya ini belum sampai ke sana," kata Agus.
PT JTT saat ini mengelola 60 bus Trans Jogja dari yang seharusnya 74 bus. 14 unit belum bisa operasional karena masalah regulasi yaitu aturan penganggaran. Agus berharap, tahun 2019 seluruh unit sudah bisa dioperasikan sehingga armada akan lebih banyak. (mbr/mbr)