"Saya senang sekali bisa meraih perak," kata Khansa ditemui di sekolahnya, Rabu (1/8/2018).
Diakui Khansa, dirinya harus bersaing dengan ratusan peserta lain dari 15 negara dalam IMC tersebut. Perolehan perak itu, kata Khansa, cukup mengobati kekecewaannya lantaran dirinya gagal masuk tim Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jawa Tengah 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelajar kelahiran Magelang, 19 April 2004 lalu itu bercerita, awalnya, dia sama sekali tidak menyukai mata pelajaran Matematika. Dirinya pun selalu tidak bisa mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) Matematika yang diberikan gurunya.
![]() |
"Sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD), saya tidak suka Matematika. Tapi orangtua selalu membimbing dan memotivasi hingga saya menguasai Matematika," ujarnya.
Ketika kelas V SD, Khansa mulai mengawali keikutsertaannya dalam lomba maupun kompetisi Matematika di berbagai tingkat.
Berapa bulan lalu, Andra juga menyabet medali perunggu di kontes matematika tingkat internasional yang di selenggarakan di Jakarta. Tidak hanya itu, dia juga berhasil meraih 3 medali sekaligus di Kejurnas Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia, di Surabaya, 3-6 Juli 2018.
"Selain Matematika, saya juga suka olahraga Wushu, gara-gara lihat di TV," ungkap remaja yang bercita-cita menjadi astronom itu.
Saat ini, Andra ingin mencari beasiswa supaya bisa melanjutkan pendidikan SMA ke Singapura atau di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Magelang Nur Wiyono, mengatakan prestasi yang diraih Andra sangat membanggakan. Sekolahnya pun selalu mengembangkan dan mendukung penuh peningkatan prestasi anak-anak baik akademik maupun non-akademik, termasuk bagi para guru.
"Kami mengembangkan potensi anak-anak, memberi bimbingan dan pelatihan. Kami biasakan mereka berkompetisi mulai dari sekolah. Lalu anak yang ingin berangkat lomba, kami beri kebebasan dengan tetap taat pada aturan," jelasnya.
Tonton juga 'Windi, Gadis Difabel Tak Lulus SD yang Lukisannya Bak Desainer Top':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini