Mak Mi, demikian dia akrab disapa, adalah warga RT 2 RW 2, Desa Lebak Madu, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Sesuai rencana, Supasmi akan berangkat ke tanah suci, Rabu (1/8/2018) malam nanti.
Perempuan kelahiran 6 Agustus 1953 ini mengaku sangat ingin berhaji semenjak muda. Semenjak tahun 2000, dia menabung dari penghasilannya untuk mendaftar haji. "Ditabungkan ke bank dekat rumah," kata Supasmi di rumahnya, Rabiu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berjualan pecel sejak muda di samping rumahnya. Warungnya sederhana, dengan meja dan kursi memanjang seperti warung pada umumnya. Setiap hari dia membuka lapak pecel sejak pagi hari setelah subuhan. Biasanya sekitar pukul 07.00 WIB sudah habis.
Supasmi berjualan sendiri karena suaminya telah meninggal 14 tahun lalu. Setiap hari dia mulai memasak sekitar pukul 02.00 WIB. Pada siang harinya, Supasmi berlanjut jualan lauk pauk. Mulai dari pepes pindang, pepes bandeng, botok petai, botok tahu dan lain-lainnya.
Perempuan yang memiliki tiga anak dan lima cucu ini mengaku buta huruf abjad maupun arab. Selama ini dia mengandalkan kemampuan hafalan. Dia mengaku buta huruf karena tidak sekolah.
"Saya bawa pecel. Kalau rindu pecel kan bisa dimakan di sana," ujarnya.
Tonton juga 'Petugas Haji RI Bantu Jamaah Tersesat Hingga Sulit Aktifkan WA':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini