"Bau busuk dari sungai sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Pencemaran sungai sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Pertama, warga sudah merasakan dampak di antaranya mengganggu pernafasan, sesak, mual dan ada juga yang muntah. Serta ada juga yang kepalanya pusing, bahkan gatal-gatal, baik itu kena udaranya atau juga kena airnya," kata salah seorang warga RT 4 RW 2, Eko Prayitno (49) yang tinggal di sebelah sungai tersebut, Selasa (31/7/2018).
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena buangan limbah cair dan limbah sampah yang dibuang dari hulu ke hilir. Dia juga memperkirakan tidak lancarnya aliran air juga membuat bau busuk tambah menguap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sungai di Mejobo yang airnya hitam dan berbau busuk. Foto: Akrom Hazami/detikcom |
Dia mengaku bau menyengat dari sungai ini bahkan membuat sesak napas. Warga menduga bau itu akibat dari pembuangan limbah satu pabrik tak jauh dari sungai. Sebagai bentuk protes, warga memasang tulisan di dekat sungai sebagai bentuk protes. Meski begitu, dia mengaku belum melaporkan kondisi ini ke pemerintah setempat.
"Ini sudah urgent banget," ujarnya.
Pantauan di lokasi, sebagian besar warga yang melintas di dekat sungai atau di jembatan, akan menutup hidungnya. Saking parahnya limbah, ratusan ekor ikan terlihat mati. Bangkai ikan memenuhi tepian selokan yang surut di dekat sungai.
Diwawancara terpisah, Camat Mejobo Harso Widodo mengatakan, limbah Sungai Anak Pendo sudah terjadi bertahun-tahun. Dia memastikan semua desa yang dilewati aliran sungai ini akan merasakan dampaknya.
Harso mengaku sudah menegur pabrik yang diduga jadi penyebab pencemaran ini melalui telepon.
"Saya sudah sering laporan ke pabrik sekitar, jawabannya 'iya, akan ditindaklanjuti'. Tapi sampaa sekarang tetap dibiarkan tercemar," kata Harso saat ditemui wartawan saat hadir di peresmian Mapolres Kudus.
Tonton juga video: 'Ide Anies Atasi Bau Busuk di Kali Sentiong Disorot Media Asing'
(sip/sip)












































Sungai di Mejobo yang airnya hitam dan berbau busuk. Foto: Akrom Hazami/detikcom