Hari-hari Kelam Dua Nenek Kakak Adik Tuna Netra di Banjarnegara

Hari-hari Kelam Dua Nenek Kakak Adik Tuna Netra di Banjarnegara

Uje Hartono - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 17:34 WIB
Dua nenek tuna netra di Banjarnegara (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara - Dua nenek tuna netra di Desa Pucungbedug RT 5 RW 1 Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, ini harus bahu membahu menjalankan kehidupan berdua sehari-hari. Selain mengalami tuna netra, pendengaran kakak-beradik ini terus berkurang seiring bertambahnya usia.

Mereka adalah Saminem (71) dan adiknya Ratinem (68). Tinggal hanya berdua di rumah berukuran 5x6, kakak-adik ini harus kompak saat menjalankan hidupnya.

Urusan memasak menjadi tugas Ratinem, sedangkan untuk meracik minuman dikerjakan Saminem. Saat tidur, mereka berbagi tempat di ranjang yang sama.
Hari-hari Kelam Dua Nenek Kakak Adik Tuna Netra di BanjarnegaraFoto: Uje Hartono/detikcom

Rumah yang mereka tinggali terbagi menjadi 3 petak, ruang tamu sederhana tanpa meja kursi, tempat menyimpan kayu bakar, serta dapur dan tempat tidur menjadi satu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya saya yang memasak menggunakan kayu bakar," tutur Ratinem saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/7/2018).

Letak kamar mandi yang berada di luar rumah, membuat mereka kesulitan. Apalagi, sumber airnya dari sumur sehingga harus menimba air terlebih dahulu jika membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk wudlu.

"Kadang tetangga yang membantu untuk mengambilkan air dari sumur," ujarnya.
Hari-hari Kelam Dua Nenek Kakak Adik Tuna Netra di BanjarnegaraFoto: Uje Hartono/detikcom

Keduanya mengaku sudah tidak bisa melihat sejak puluhan tahun lalu. Ratinem misalnya, sudah tidak bisa melihat sejak usia 18 tahun. Sedangkan kakaknya sudah sekitar 50 tahun mengalami ganguan penglihatan.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kedua nenek ini hanya mengandalkan belas kasih warga sekitar, mengingat keduanya sudah tidak bisa mencari nafkah. "Ada yang memberi beras, minyak atau gula. Semuanya saya syukuri," tuturnya.

Hanya, ia mengeluh rumah yang mereka tempati kerap bocor. Apalagi, sebagian dinding berlubang sehingga menambah dingin saat malam hari. "Kalau hujan bocor, di dekat kamar pagarnya bolong," kata Ratinem.
Hari-hari Kelam Dua Nenek Kakak Adik Tuna Netra di BanjarnegaraFoto: Uje Hartono/detikcom

Seorang tetangga, Rasem (49) membenarkan jika untuk kebutuhan sehari-hari kedua nenek tersebut mengandalkan warga sekitar. Anak pertama Saminem tidak pernah pulang lagi semenjak ke Kalimantan. Sedangkan anak keduanya telah meninggal dunia.

"Anak yang pertama merantau di Kalimantan sudah lama tidak pulang. Kalau adiknya sudah meninggal dunia, dulunya lumpuh," paparnya.

Sedangkan Ratinem, hingga saat ini belum menikah. Kedua nenek tuna netra ini tidak lagi punya suadara atau kerabat di kampung tersebut. Saat ini, hanya mengandalkan warga sekitar jika membutuhkan bantuan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads