Warga Musuk Boyolali Mulai Krisis Air Bersih

Warga Musuk Boyolali Mulai Krisis Air Bersih

Ragil Ajiyanto - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 16:06 WIB
Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali - Sudah menjadi langganan setiap tahun di musim kemarau, warga Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali mengalami krisis air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga terpaksa harus membeli dari truk-truk tangki swasta yang menjual air bersih. Harga tiap tangki dengan harga mencapai Rp 300.000.

"Dari seluruh wilayah kecamatan Musuk sebanyak 20 desa, sekitar 80-90 persen mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau," ungkap Camat Musuk, Dwi Sundarto, disela-sela droping air bersih dari Polres Boyolali di Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk Jumat (27/7/2018).

Wilayah yang mengalami kekurangan air bersih khususnya di daerah Musuk bagian selatan. Sejumlah desa sudah mengajukan bantuan air bersih ke Pemkab Boyolali.

"Yang mengajukan bantuan dua desa yaitu Sangup dan Jemowo. Sudah mulai dilakukan droping pekan kemarin masing-masing desa 20 tangki. Untuk desa-desa lainnya yang japri saya (minta bantuan air bersih) ada sekitar 11 desa," kata Dwi.
Embung mulai keringEmbung mulai kering Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga membeli air bersih dari truk-truk tangki swasta. Harganya pun bervariasi tergantung jauh dekatnya lokasi. Bahkan untuk yang paling jauh, harganya mencapai Rp 300.000/truk tangki.

"Di Sangup (harga air bersih) Rp 250.000 hingga Rp 300.000," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi kekurangan air bersih, dilakukan droping. Selain itu juga akan diperbanyak pembuatan sumur dalam dan embung.

Salah seorang warga Desa Lanjaran, Tunarno, mengatakan krisis air bersih sudah terjadi sejak sekitar dua bulan lalu. Setelah persediaan air di tandon-tandon air hujan milik warga sudah habis.

"Persediaan air sudah habis, warga ya membeli per tangki," kata Tunar.

Menurut dia, harga air di Desa Lanjaran mencapai Rp 130.000 per tangki. Pihaknya mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan air bersih dari Polres Boyolali.

AKP Joko Warsono dari Polres Boyolali mengatakan, bantuan air bersih ke Desa Lanjaran sebanyak 15 tangki.

"Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat dan bisa sedikit meringankan warga yang membutuhkan," ujarnya.

Sementara itu dua embung di desa Musuk, yang dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali, salah satunya juga sudah kering. Sedangkan embung satunya yang mendapat suplai air dari sungai Kintel, saat ini juga sudah menipis.



Tonton juga video: 'Kekeringan dan Krisis Air Bersih Landa Grobogan dan Semarang'

[Gambas:Video 20detik]

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads