Kompetisi yang berlangsung dua tahun sekali ini terbuka untuk seluruh siswa SMP baik negeri maupun swasta, termasuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Tahun ini ada empat siswa kelas B (tuna rungu) yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi robot soccer. Mereka merakit dua robot sejak tiga bulan terakhir untuk dilombakan dalam kompetisi ini," jelas guru pendamping SMPLB B Yayasan Penyantunan dan Pendidikan Anak Luar Biasa (YPPALB) Kota Magelang, Budi Susilo, saat mendampingi siswanya dalam Kompetisi Robot Sepakbola (Robot Soccer Competition) tingkat SMP se-Kota Magelang, Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak sulit juga mengajari mereka karena tingkat IQ mereka juga sama dengan siswa lain. Mereka bisa dengan cepat melihat dan mencontoh apa yang diajarkan, hanya memang terkendala dalam berkomunikasi," ungkap Budi.
Dua tahun lalu, lanjut Budi, siswanya juga berpartisipasi dalam lomba robotik yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang.
"Anak-anak sangat antusias dan senang bisa ikut kompetisi robotik seperti ini. Mereka senang karena diberikan kesempatan yang sama dengan pelajar lainnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif Barata Sakti, menjelaskan, kompetisi robotik ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali dengan tema berbeda. Tahun 2016 lalu, kompetisi yang diadakan khusus untuk robot follower, sedangkan tahun ini untuk robot soccer.
"Kenapa robot soccer, karena saat ini memang sedang tren," ujar Arif.
Menurutnya, robotik merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) yang seharusnya dipekenalkan sejak dini. Sebab, dunia kini sudah masuk era digitalisasi yang sebagian besar kebutuhan manusia dibantu oleh robot.
"Zaman sekarang, semua bidang tidak bisa lepas dari robotik. Di perbankan contohnya, semua pakai mesin robotik. Jadi kalau siswa mengetahui dunia robotik sejak awal, nantinya akan bermanfaat di masa depan," terangnya.
Dalam kompetisi ini, para peserta akan menjalani sejumlah tahapan penilaian. Mulai dari perform robot, head to head antara robot, kerjasama tim, hingga inovasi tim.
"Setelah kompetisi ini, pemenang akan kita ikutkan dalam lomba/event serupa tingkat regional di Yogyakarta," terangnya.
Di Kota Magelang, kata Arif, kompetisi robot soccer baru dilaksanakan pertama kali ini. Antusiasme siswa pun cukup tinggi, dibuktikan dengan banyaknya tim yang ikut dalam kompetisi.
"Dari 18 SMP negeri dan swasta di Kota Magelang yang jadi peserta kompetisi, ada sebanyak 50 tim yang ikut. Berarti tiap satu sekolah bisa mengirim lebih dari satu tim," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini