Kepala BPBD Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan, desa yang rawan kekeringan itu adalah di Kecamatan Kaliwungu meliputi Desa Papringan, Banget, Sidorekso, Kedungdowo, Blimbing Kidul, dan Setrokalangan.
"Kemudian, Kecamatan Undaan meliputi Desa Kutuk, Glagahwaru, Terangmas, Kalirejo, dan Lambangan. Lalu, Kecamatan Mejobo meliputi Desa Kesambi, Temulus, Hadiwarno, Jojo, dan Payaman," kata Bergas ditemui di kantornya, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, pihaknya telah menyiapkan banyak air bersih mencapai 280 unit tangki air. Dengan nilai volume air mencapai 80 ribu liter. Dari jumlah itu, air sudah tersisa sedikit untuk membantu pemadaman kebakaran yang akhir-akhir ini terjadi.
"Air bersih yang disediakan dari sumur Dinas Pemukiman Kawasan Perumahan dan dan Lingkungan Hidup (PKPLH) dan Damkar Kudus, Selain itu, juga menjalin kerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus. PDAM sifatnya hanya membantu saja jika persediaan air kami mulai menipis," imbuhnya.
Bagas menjelaskan hingga saat ini belum ada permintaan bantuan air bersih meski sudah memasuki puncak kemarau.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari pemerintah desa yang meminta air bersih," ujar Bergas. (sip/sip)











































