Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) atau Lampu Jawa ini merupakan program sanitasi lingkungan bagi warga yang tidak terlayani sistem limbah perpipaan. Saat ini terdapat 46 ribu keluarga yang mengikuti L2T2.
"Namun baru sekitar 19 ribu yang sudah memenuhi syarat. Syaratnya antara lain dapat dijangkau mobil sedot tinja dan tangki septic berada di luar rumah," kata Dirut PDAM Surakarta, Maryanto, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya sama dengan sedot tinja biasa. Tapi dengan program ini, ibaratnya warga membayarnya dengan mencicil," ujar dia.
Kabid Limbah Cair non medis PDAM Surakarta, Nanang Pirmono, mengatakan penyedotan tinja akan menggandeng swasta. Ditargetkan enam bulan ke depan dapat melakukan penyedotan untuk 6 ribu pelanggan.
"Kita gandeng pihak swasta yang sudah berstandar nasional. Kita juga pastikan bahwa lumpur tinja benar-benar dibawa ke IPLT, tidak dibuang di sungai," ujar Nanang.
Adapun lumpur tinja akan diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Putri Cempo, Mojosongo. Saat ini IPLT itu baru dapat menampung 45 meter kubik per hari.
"Ke depan akan dibangun menjadi 90 meter kubik per hari," tutupnya. (sip/sip)