"Masih (jenazah masih di RS Bhayangkara), belum ada (keluarga terduga teroris yang datang)," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, Kompol dr. Theresia Lindawati saat dimintai konfirmasi detikcom melalui pesan singkat, Senin (16/7/2018).
Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (14/7) sekitar pukul 17.30 WIB, terjadi penyergapan terduga teroris oleh tim dari Densus 88 Mabes Polri dan Satgas Antiteror Polda DIY. Terjadi baku tembak antara petugas dengan 3 orang terduga teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh terduga teroris ditembak mati karena melawan memakai senjata api dan sajam. Bahkan salah satu terduga teroris sempat menyandera seorang perempuan sehingga petugas mengambil tindakan tegas. Sementara, dua anggota Densus terluka akibat terkena sajam di bagian tangan dan pinggang.
Setelah peristiwa itu, jenazah ketiga terduga teroris langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kalasan.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungakap bahwa terduga teroris yang ditembak mati di Jalan Kaliurang, Sleman ini merupakan anggota Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).
Tito menjelaskan JAK adalah jaringan teroris yang juga mendukung JAD. "JAK ini dia tetap mendukung JAD, ada hubungannya dan kita akan kembangkan," kata Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018). (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini