Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara Bambang Budi Setiono mengatakan, materi soal kebencanaan mulai disampaikan kepada siswa SMP tahun ajaran 2018/2019 nanti. Mengingat banyak keberadaan gedung sekolah yang berada di zona rawan bencana alam. Baik tanah longsor, gas beracun, gempa bumi atau angin puting beliung.
"Terutama untuk sekolah yang berada di bagian utara Banjarnegara. Di sana banyak yang berada di zona rawan tanah longsor," terangnya saat pelatihan materi kebencanaan oleh BPBD kepada guru SMP di gedung PGRI Banjarnegara, Kamis (12/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Materi soal kebencanaan tetap disampaikan di semua sekolah. Meski, soal tanah longsor menjadi materi yang akan fokus disampaikan kepada siswa SMP yang berada di Banjarnegara bagian atas," ujarnya.
Untuk teknisnya, materi ini akan diintegrasikan ke mata pelajaran lain. Seperti IPS, olahraga, hingga IPA. Sehingga, nanti guru-guru IPS misalnya harus memahami soal kebencanaan.
"Buku soal kebencanaan sudah ada, nanti akan jadi acuan untuk disampaikan kepada para siswa. Saat ini, kami para guru tengah diberi pemahaman soal kebencanaan dari BPBD," terangnya.
Selain itu, materi kebencanaan ini juga akan dimasukkan dalam kegiatan di luar sekolah. Misalnya, dalam kegiatan Pramuka atau PMR.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan hampir setengah lokasi sekolah SMP di Banjarnegara berada di zona rawan tanah longsor. Sehingga, materi kebencanaan ini penting diberikan kepada warga melalui mata pelajaran.
"Banyak yang berada di zona rawan longsor. Belum lagi gas beracun dan ancaman gempa bumi," kata dia.
Ditambah lagi, belum ada sekolah yang sudah menerapkan standar pengamanan kebencanaan. Misalnya, terkait jalur evakuasi, titik kumpul hingga keberadaan alat pemadam api ringan (apar).
"Jadi nanti semua sekolah harus punya jalur evakuasi jika terjadi bencana alam. Sehingga harus menyelamatkan diri ke mana dan berkumpul di mana sudah ada. Sehingga siswa akan terbiasa jika hal itu terjadi di tempat tinggalnya," paparnya. (sip/sip)