Ada yang secara sukarela mengundurkan diri dan kemudian mencabutnya. Namun ada pula yang dicoret dari daftar karena ketahuan memanipulasi data saat dilakukan verifikasi.
Kepala SMK Negeri 1 Blora, Mariya saat dikonfirmasi detikcom mengakui, sejak ditutupnya proses PPDB pada Jum'at (6/7) lalu hingga hari ini, ada lebih dari 10 siswa yang mengundurkan diri dari proses seleksi di SMK N 1 Blora.
"Jumlah jelasnya ada di panitia sih, tapi sekarang mereka masih sibuk. Perkiraan 10-an siswa yang sudah mengundurkan diri dari pendaftaran. Ya mungkin karena mereka sadar kalau mereka tidak seharusnya pakai SKTM," jelasnya melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kita juga sempat melakukan survei ke rumah siswa pendaftar yang melampirkan SKTM. Dari sana, kita dapati juga ada 10-an siswa yang ternyata mampu tapi mengaku tidak mampu karena memakai SKTM itu," imbuhnya.
Siswa yang ditemukan memanipulasi SKTM dan ketahuan dari hasil survei/verifikasi didiskualifikasi.
"Siang ini kita kumpulkan para orang tua siswa maupun wali murid ke sekolah. Kita undang melalui siaran radio, melalui telepon, melalui tiap-tiap kecamatan. Kita kumpulkan agar ini nanti bisa kembali kita survei soal SKTM itu tadi," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini