Siswa yang Daftar Pakai SKTM di SMKN 1 Blora Berkurang

Siswa yang Daftar Pakai SKTM di SMKN 1 Blora Berkurang

Arif Syaefudin - detikNews
Selasa, 10 Jul 2018 14:32 WIB
Foto: Arif Syaefudin/detikcom
Blora - Jumlah siswa yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 1 Blora kian berkurang. Padahal, sebelumnya seluruh siswa yang masuk dalam proses PPDB di SMK N 1 Blora, mengaku miskin. Mereka yang mendaftar di sekolah itu semuanya melampirkan SKTM.

Ada yang secara sukarela mengundurkan diri dan kemudian mencabutnya. Namun ada pula yang dicoret dari daftar karena ketahuan memanipulasi data saat dilakukan verifikasi.

Kepala SMK Negeri 1 Blora, Mariya saat dikonfirmasi detikcom mengakui, sejak ditutupnya proses PPDB pada Jum'at (6/7) lalu hingga hari ini, ada lebih dari 10 siswa yang mengundurkan diri dari proses seleksi di SMK N 1 Blora.

"Jumlah jelasnya ada di panitia sih, tapi sekarang mereka masih sibuk. Perkiraan 10-an siswa yang sudah mengundurkan diri dari pendaftaran. Ya mungkin karena mereka sadar kalau mereka tidak seharusnya pakai SKTM," jelasnya melalui sambungan telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mariya menambahkan, selain siswa ber-SKTM yang secara sukarela mengundurkan diri. Ada pula siswa yang diketahui tidak jujur soal SKTM setelah dilakukan survei oleh pihak sekolah.

"Kemarin kita juga sempat melakukan survei ke rumah siswa pendaftar yang melampirkan SKTM. Dari sana, kita dapati juga ada 10-an siswa yang ternyata mampu tapi mengaku tidak mampu karena memakai SKTM itu," imbuhnya.

Siswa yang ditemukan memanipulasi SKTM dan ketahuan dari hasil survei/verifikasi didiskualifikasi.

"Siang ini kita kumpulkan para orang tua siswa maupun wali murid ke sekolah. Kita undang melalui siaran radio, melalui telepon, melalui tiap-tiap kecamatan. Kita kumpulkan agar ini nanti bisa kembali kita survei soal SKTM itu tadi," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads