Dua orang yang meninggal adalah Afwah Demiyathi warga Desa Ngemplak Kecamatan Lasem dan Rochwidati (64) warga Desa Mondoteko Kecamatan Kota Rembang. Rochwidati sebelumnya telah divonis tidak bisa berangkat berhaji karena sakit, hingga kemudian meninggal dunia.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Rembang, Athoillah mengatakan, calon jemaah haji yang meninggal dunia itu, keduanya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 64. Semula jumlah jemaah haji Rembang sebanyak 792 orang, berkurang menjadi 790 orang.
"Memang kami dengan Dinas Kesehatan, sekarang ini diperkuat lagi dengan istithoah kaitannya bukan hanya sekedar berkemampuan secara finalsial, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan. Makanya kemarin yang dua itu dinyatakan oleh dokter tidak bisa berangkat, maka harus diterima," paparnya saat ditemui dalam kegiatan penutupan manasik haji di Pendopo Museum RA Kartini Rembang, Senin (9/7/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika meninggalnya tidak ada peluang untuk melakukan pelunasan, maka kuota peserta akan dikembalikan ke pusat.
"Untuk bisa mengusulkan keluarga kita beri kesempatan. Tetapi kalau meninggalnya tidak ada ruang untuk melunasi maka akan kita kembalikan ke pusat," tambahnya.
Calon haji Kabupaten Rembang tergabung dalam tiga kelompok terbang (Kloter) 62, 63, dan 64. Kloter 62 rencananya berangkat pada tanggal 3 Agustus 2018 sekitar pukul 12.00 WIB, dengan jumlah 254 orang asal Kabupaten Rembang, dan 101 jemaah gabungan asal Kabupaten Pati.
Kloter 63 berangkat pada 3 Agustus pada pukul 16.00 WIB, dengan jumlah jamaah 355 orang semuanya warga Rembang. Sedangkan kloter 64, akan berangkat pada tanggal 4 Agustus sekitar pukul 06.00 WIB, dengan jumlah jemaah 181 jamaah asal Rembang, dan 172 jemaah dari Kabupaten Jepara. (bgs/bgs)