"Penutupan pencarian ini sesuai UU NO 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan," kata Kepala Basarnas DIY, Supriono lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (7/7/2018).
Menurutnya, penutupan operasi tersebut telah disetujui oleh pihak keluarga korban. Sementara sejauh ini petugas Basarnas, SAR, dan relawan yang melakukan pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supriono mengatakan, walaupun secara resmi operasi dihentikan, Basarnas DIY dan sejumlah eleman SAR lainnya akan tetap melakukan pemantauan. Harapannya keberadaan korban lekas diketahui.
"Saya sudah berkordinasi dengan Polair Polda DIY, Satlinmas Wilayah 3 Parangtritis, Satlinmas Wilayah 5 Glagah dan Potensi SAR lainnya. Apabila ada tanda-tanda korban bisa menginfokan ke kami," ujarnya.
Basarnas mengimbau para wisatawan yang sedang berlibur di Pantai Parangtritis lebih berhati-hati. Pihaknya berharap para wisatawan akomodatif dan mematuhi rambu-rambu yang ada, dan mematuhi arahan petugas.
Sebagaimana diketahui, dua wisatawan asal Banjarnegara, yakni Bali (13) dan Mansur (25) hilang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Minggu (1/7) sore. Jasad Mansur berhasil ditemukan pada Senin (2/7), sementara Bali hingga kini belum ditemukan. (mbr/mbr)











































