Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, saat membuka Konferwil XV NU Jateng di Ponpes Miftahul Huda di Desa Ngroto, Gubug, Grobogan, Sabtu (7/7/2018) siang.
Menurut Said, negara besar dengan teknologi besar, akan membutuhkan kekuatan civil society atau organisasi kemasyarakatan yang besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia, kata dia, memiliki kelompok-kelompok thariqah, masjid, gereja, 22 ribu pesantren, jamiah tahilan, dan 91,4 juta kader NU sebagai modal.
"Nah kekuatan yang besar ditunggu peran internasional. Apa yang bisa diperbuat kita," ungkapnya.
Memikirkan peran bahkan hingga 100 tahun ke depan itu, menurutnya, sebagai tantangan yang harus dilakukan sebagai bentuk aktualisasi diri. NU harus memajukan, mendorong agar dinamis dan mamahami kondisi, situasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini